Dan guru tadika hanya tersenyum,
Pada piala yang dijulang,
Pada markah yang dipampang,
Pada jubah yang terpasang.
Wajah murid berganti di papan kaca,
Dia masih di daerah lama,
Dengan senyum yang sama,
Terus menyanyikan irama,
Terus berpantun bercerita,
Untuk anak enam dan lima.
Ajarnya bukan kerana piala,
Bimbingnya bukan untuk aksara,
Tapi untuk memanusia,
Tau fikir, berbudi dan berbudaya,
Untuk bercinta dengan baca
Buat selamanya.
Terus saja,
biar kata dibuktikan oleh masa.
Kita akan tetap bermain dulu,
Mencari semalu menghisap tebu,
Mengejar semut dan kupu-kupu,
Ujian dan periksa ketepikan dulu,
Kita ciptakan memori tanpa terburu,
Kau tetapkan bersinar, bila sampai waktu.
NEK
20.11.2019
21:26
Comments
Post a Comment